top of page

Dukung Perkembangan Bisnis dan UMKM, BSPJI Palembang Hadirkan Standarisasi Halal dan Dekarbonisasi Industri

  • Gambar penulis: bspji palembang
    bspji palembang
  • 6 hari yang lalu
  • 2 menit membaca
ree


PALEMBANG, INDODAILY.CO – Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) kini melebarkan sayapnya dalam memberikan pelayanan sertifikasi bagi para pebisnis dan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.


Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sudah menunjuk 24 BSPJI di Indonesia, termasuk di Palembang, yang kini menjadi bai strategis dalam menyediakan pelayanan standarisasi halal dan sertifikasi dekarbonisasi Industri.


Menurut Sekretaris Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Sri Hastuti Nawaningsih, BSPJI se-Indonesia juga akan memperluas standarisasi halal di bidang makanan dan minuman, kosmetik, fashion, peralatan dan lainnya di 2026 mendatang.

“Kalau utama, balai Palembang bisa memberikan sertifikasi halal dari produk-produk hingga luar Sumsel. Bahkan untuk dekarbonisasi industri, kita mendukung penurunan gas emisi di 2030 mendatang,” ujarnya, di sela kegiatan Business Gathering BSPJI Palembang, Rabu (8/10/2025).


BSKJI Kemenperin berharap dengan kegiatan ini, pelayanannya bisa diterima oleh banyak industri. Terlebih dengan adanya BSPJI Palembang yang akan menjadi Badan Layanan Umum (BLU), sehingga mampu mengelola anggaran untuk operasional sendiri.


“Semoga BSPJI Palembang memberikan yang terbaik untuk perkembangan industri dan UMKM di Indonesia,” katanya.

Dia berujar, sertifikasi halal bukan hanya tuntutan agama, namun sudah menjadi daya saing industri nasional. Produk halal memiliki potensi pasar yang sangat besar, baik di dalam negeri maupun untuk ekspor.

Untuk dekarbonisasi industri, lanjutnya, ada sekitar 33 persen emisi gas rumah kaca nasional berasal dari sektor industri, terutama dari baja, semen, pupuk, kimia, dan keramik.


K

ree

emenperin terus mendorong efisiensi energi dan pemanfaatan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS), bekerja sama dengan sejumlah mitra seperti Petrokimia Gresik.

“C0₂ yang dihasilkan industri bisa diolah kembali menjadi produk turunan bermanfaat seperti soda es untuk bahan baku kaca. Selain mengurangi emisi, langkah ini meningkatkan efisiensi energi dan bahan baku serta membuka peluang perdagangan karbon,” ungkapnya.

Dia berujar, CO₂ yang tidak terpakai dan berpotensi jadi limbah, bisa diolah lagi menjadi produk sampingan yang menciptakan lingkungan bagus, efisiensi energi dan bahan baku. Di mana, ada perdagangan karbon, penghematan banyak, industri yang melakukan sistem dekarbonisasi.

Diungkapkan Kepala BSPJI Palembang Arya Yudistira, layanan baru tersebut, sangat mendukung tren dan kebutuhan industri. Harapannya, bisa untuk layanan baru diketahui industri.

BSPJI Palembang juga sudah menjemput bola, seperti kolaborasi dengan dinas UMKM setempat, untuk menjadi perpanjangan tangan ke UMKM.

“Standarisasi halal itu sudah wajib tahun 2026 nanti, apalagi kita sebagai negara muslim terbesar. Karena pasar kita banyak untuk produk halal, tentunya ini bisa menjadi rekomendasi dan potensi untuk menambah daya saing di UMKM,” ucapnya.

BSPJI Palembang juga menawarkan sertifikasi manajemen K3 (LSMK3), dan verifikasi gas rumah kaca. Di mana, BSPJI Palembang telah menerbitkan sertifikat karbon untuk dua perusahaan di sektor karet. Ke depannya, ke depan akan menyasar industri energi intensif seperti semen, keramik dan kimia.

Dengan transformasi BLU, BSPJI Palembang diharapkan dapat semakin mandiri dalam mengelola anggaran operasional dan memperluas jangkauan layanan.

BSPJI Palembang berkomitmen untuk terus memberikan layanan, pendampingan, serta fasilitas pengujian dan sertifikasi bagi pelaku industri. Dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, diharapkan tercipta ekosistem industri yang lebih kompetitif, inovatif dan berkelanjutan.

“Kegiatan Business Gathering ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi serta mempercepat terwujudnya industri nasional yang tidak hanya unggul secara ekonomi. Tetapi juga berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan menjawab kebutuhan masyarakat akan produk halal,” ungkapnya. (*)




 
 
 

Komentar


bottom of page